Paket Lengkap Potensi Karboksimetil Selulosa (Cmc) Bersumber Dari Flora Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms) Sebagai Eksipien Farmasi


Abstract: Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) yaitu tumbuhan air tawar yang hidup terapung pada air yang memiliki pedoman tenang dan termasuk ke dalam termasuk famili Pontederiaceae. Eceng gondok diketahui mengandung selulosa yang cukup tinggi, sehingga berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan Carboxymethyl Cellulose (CMC). CMC yaitu turunan polimer alami yang paling banyak digunakan di aneka macam industri, alasannya ialah yaitu CMC memiliki fungsi sebagai pengental, stabilizer, gelling agent, pengikat dan pengemulsi. Saat ini, bahan baku CMC yang digunakan berasal dari selulosa yang diperoleh dari kayu alasannya ialah yaitu kandungan selulosanya yang tinggi. Oleh alasannya ialah yaitu itu, pada review ini akan dibahas mengenai sejauh mana pemanfaatan selulosa dari tumbuhan eceng gondok sebagai bahan baku sintesis CMC. Metode yang digunakan pada review ini yaitu studi pustaka. Pencarian data primer dilakukan dengan instrumen pencari secara online menggunakan NCBI, PubMed, Google, dan Google scholar. Hasil yang didapatkan dari beberapa artikel menunjukkan bahwa eceng gondok memiliki kandungan α – selulosa yang majemuk 43,47% - 76,53% tergantung pada unsur hara dan daerah eceng gondok tersebut tumbuh. Kemudian didapatkan pula bahwa hasil sintesis CMC dari selulosa tumbuhan eceng gondok rata – rata memenuhi kriteria dan tidak jauh berbeda dengan baku pembanding yang digunakan. Sehingga mampu disimpulkan bahwa selulosa yang dikandung eceng gondok mampu dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan CMC.
Keywords: Eceng gondok, Selulosa, Carboxymethyl Cellulose (CMC)
Penulis: Fitriani Jati Rahmania, Patihul Husni
Kode Jurnal: jpfarmasidd170343

Sumber https://fisikamilenial.blogspot.com/
Buat lebih berguna, kongsi:
close